Pada tanggal 1 September 2023, Pemerintah Indonesia menyatakan ingin meminjam uang kepada rakyat sebesar Rp20 triliun, melalui SUKUK SR019. Permintaan ini akan ditutup, besok lusa, pada tanggal 20 September 2023. Namun, hari ini, pukul 09.02, 18 September 2023, rakyat sudah memberi pinjaman kepada pemerintah melalui SUKUK SR019 sebesar Rp21,8 triliun. Target sudah terlampaui. Ini adalah bentuk kepercayaan rakyat kepada Pemerintah Indonesia. Jika rakyat tidak percaya, mereka tidak akan mau mengutangi pemerintah. Kepercayaan kepada Pemerintah Indonesia itu bukan hanya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dkk, tetapi kepada penggantinya juga, karena yang utang sekarang adalah pemerintahan Jokowi, sedang yang membayar nanti adalah presiden baru dengan jajarannya. Dana yang dikumpulkan pemerintah melalui utang ini digunakan untuk membiayai APBN termasuk pembiayaan proyek dalam APBN Tahun Anggaran 2023. Menurut bareksa.com dana itu digunakan untuk proyek infrastruktur, transportasi, sumber daya air, pendidikan & riset, dll. Sudah ditambah Sesungguhnya rakyat masih bisa mengutangi pemerintah melalui SR019, sampai tanggal 20 September 2023, sebesar Rp3,18 triliun, karena pemerintah telah menambah kuota utangnya sebesar Rp5 triliun, sehingga menjadi Rp25 triliun, pada tanggal 12 September 2023. Hal ini karena pada hari itu sudah terkumpul dana sebesar Rp14,5 triliun. Kuota utang untuk waktu 3 tahun (SR019T03) jadi Rp15 triliun, dan kuota utanh tenor 5 tahun tetap Rp10 triliun. Kemudian, pada hari Jum’at, 15 September 2023, ada perubahan kuota. Oleh karena masyarakat lebih senang memberi utang dengan waktu 3 tahun, maka kuotanya dijadikan Rp17 triliun, sedangkan yang utang dengan tenor 5 tahun dikurangi menjadi Rp8 triliun. Pemantauan utang pemerintah kepada rakyat ini menarik untuk disimak, karena ini merupakan bukti kepercayaan rakyat kepada pemerintahan Indonesia. Sekali lagi bukan hanya kepada Jokowi, tetapi kepada pemerintahan yang menggantinya nanti, kepercayaan kepada pemerintahan Indonesia secara keseluruhan. (Muhammad Ridlo Eisy, Pemimpin Redaksi inharmonia.co).***