Siapa Bakal Cawapres Ganjar? Pilihan

Selasa, 05 September 2023 07:52
(8 pemilihan)

Andaikata Surya Paloh percaya pada hasil survei elektabilitas Anies Baswedan (AB), dia tidak akan melanjutkan mencalonkan AB sebagai calon presiden (capres). Hampir semua hasil survei elektabilitas capres menempatkan AB pada posisi yang paling bawah. Jika AB tetap dicapreskan, dan kalah, berapa triliun uang Surya Paloh dkk lenyap?

Masyarakat tahu bahwa kekayaan AB “hanya” Rp11,18 miliar. Berapa utang AB ke Sandiaga Uno waktu pilkada Jakarta? Tanyalah ke Mbah Google. Jadi mungkin sekali biaya politik AB untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024 dipikul oleh Surya Paloh dkk. Kalau AB kalah pada Pilpres 2024, lenyaplah uang Surya Paloh dkk. Jika AB menang, Surya Paloh dkk menjadi oligarki baru, dan AB nasibnya seperti Jokowi, dianggap sebagai boneka oligarki.

Tentu, Surya Paloh yakin kalau AB akan menang pada Pilpres 2024 dan dijodohkan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dari PKB. Mungkin Surya Paloh masih percaya hasil survei elektabilitas AB yang rendah, tetapi dia punya jurus sakti yang mampu mengubah sikap dan pandangan masyarakat pemilih kepada AB. Atau mungkin juga tim sukses Surya Paloh mempunyai lembaga survei sendiri, yang hasilnya bertolak belakang dengan survei-survei yang beredar di masyarakat akhir-akhir ini.

Yang lebih menarik adalah pemilihan Cak Imin dari PKB untuk menjadi Cawapres AB. Dengan bergabungnya PKB, maka Nasdem ditambah PKB sudah melebihi batas presidential threshold (PT), walaupun Partai Demokrat tidak bergabung dalam koalisi AB, karena Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak dirangkul sebagai cawapres AB. Bahkan kalau PKS tidak bergabung pun, PT sudah cukup.

Kegembiraan Cak Imin

Terlihat sekali Cak Imin gembira sekali ketika dirangkul menjadi cawapresnya AB. Harapan menjadi cawapresnya Prabowo Subianto (PS) pupus, ketika PS merangkul PAN dan Golkar masuk ke dalam koalisi PS. Semula Cak Imin hanya bilang hanya deg-degan dengan masuknya partai baru ke dalam koalisi PS.

Mengapa Cak Imin tidak segera diumumkan sebagai cawapres PS, padahal kursi PKB di DPR lebih dari 10%, dan bisa memenuhi PT jika bergabung dengan Gerindra. Mungkin karena Cak Imin tidak punya uang sebanyak Rp1 triliun untuk biaya politik Pilpres 2024. (Kekayaan Cak Imin Rp27,28 miliar).  Ingat Pilpres 2019, Sandiaga Uno mengeluarkan dana sekira Rp1 triliun sebagai cawapres PS.

Wajar kalau Cak Imin deg-degan dengan masuknya PAN ke dalam koalisi PS. Dapat dibaca, PAN akan menyodorkan Erick Thohir (ET) yang akan sanggup mengeluarkan dana sebesar Rp1 triliun untuk biaya politik Pilpres 2024. Kekayaan Erick Thohir adalah Rp2,3 triliun. Kemungkinan besar PS akan mengajak ET sebagai cawapresnya, oleh karena itu, begitu Surya Paloh dan AB mengajak Cak Imin menjadi cawapresnya AB, Cak Imin langsung menerimanya, dan meninggalkan PS yang hampir pasti tidak merangkul Cak Imin sebagai cawapresnya.

Bagaimana jika ternyata PS tidak merangkul ET sebagai cawapresnya? Kalau itu terjadi, maka berita politik di Indonesia akan lebih meriah lagi.

Siapa cawapresnya Ganjar

Jika AB sudah punya cawapres Cak Imin, dan PS punya ET, lalu siapa yang akan menjadi cawapres Ganjar Pranowo (GP). Kemungkinan Sandiaga Uno (SU) yang akan menjadi cawapresnya GP, karena SU selain didukung oleh PPP juga mempunyai dana untuk biaya politik Pilpres 2024. SU akan rela keluar Rp1 triliun untuk Pilpres 2024, seperti yang pernah dia keluarkan untuk Pilpres 2019. Kekayaan SU mencapai Rp10,99 triliun.

Apakah ada tokoh lain selain SU untuk menjadi cawapres GP. Ada banyak pilihan antara lain AHY yang sedang patah hati dengan AB. Apakah mungkin Airlangga dari Golkar? Mungkin saja. Mari kita tunggu.

Yang menjadi pertanyaan dari mana dana biaya politik Joko Widodo dan Ma’ruf Amien (MA) untuk Pilpres 2019? Sekarang saja kekayaan Jokowi “hanya” Rp82 miliar, dan kekayaan Ma’ruf Amien Rp14,1 miliar. Mungkinkah, biaya pilpres Jokowi dan MA berasal dari gotong royong seluruh pendukungnya dari berbagai parpol koalisi. Mungkinkah cara gotong royong untuk membiayai dana politik pilpres bisa dilakukan tahun 2024?

(Muhammad Ridlo Eisy, Pemimpin Redaksi inharmonia.co).***

 

 

 

 

Baca 536 kali Terakhir diubah pada Selasa, 05 September 2023 08:02
Bagikan: