Presiden Joko Widodo menginstrusikan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bersinergi untuk menangani krisis pangan, energi, dan finansial. Instruksi ini disampaikan Presiden Jokowi saat menjadi Inspektur Upacara pada peringatan HUT ke-77 TNI di Halaman Depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022), dan disiarkan oleh banyak media massa. Menurut UUD 1945, pasal 10, “Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara”. Krisis pangan, energi, dan finansial seperti apa yang akan dihadapi Indonesia, sehingga Presiden mengeluarkan instruksi seperti itu? Memang, beberapa kali Presiden Jokowi memperingatkan bahwa ekonomi dunia akan gelap pada tahun 2023, oleh karena itu Jokowi meminta semua pihak berhati-hati, meski ekonomi Indonesia tumbuh 5,44%. Melacur untuk makan Dr. Indrojono Susilo, Menteri Koordinator Kemaritiman 2014-2015, mengingatkan teman-teman seangkatannya di Geologi ITB melalui grup media sosial, tentang kelaparan yang melanda 5,6 juta warga Inggris. Indrojono mengutip detik.com yang melaporkan investigasi The Guardian (26/9/2022), yang mengungkapkan orang-orang Inggris itu kesulitan untuk membeli makanan. Banyak sekolah di Inggris sudah melihat tingkatan kasus memilukan pada anak-anak yang yang kelaparan. Ada berita lain dari Inggris yang tidak kalah merisaukan. Sekali lagi detik.com menyiarkan, jutaan rakyat Inggris yang makan sekali sehari atau tidak makan sama sekali. Diberitakan juga, makin banyak Wanita Inggris yang jadi pelacur karena biaya hidup makin mahal. Apakah hanya orang Inggris yang menderita kelaparan? Bagaimana dengan di Amerika Serikat (AS), bagaimana dengan Jerman dan negara-negara Eropa lainnya? Semua informasi itu bisa dilacak melalui search engine. Krisis kelaparan yang mengerikan pernah terjadi di Ethiopia, sehingga Iwan Fals menjerit lewat nyanyiannya yang diberi judul Ethiopia. Silakan klik untuk menyaksikannya https://www.youtube.com/watch?v=V18FvORp1lQ Presiden Jokowi mengatakan 345 juta orang di 82 negara mengalami kekurangan pangan akut. Bahkan ia menyebut ada 19.700 orang yang meninggal setiap hari akibat kelaparan. Jokowi mengungkapkan bencana kelaparan itu kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda dan Kajati si JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022). Keadaan pangan Indonesia Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah mungkin kelaparan terjadi? Mungkin saja, jika harga beras naik tiga kali lipat, rakyat takkan mampu membeli beras lagi, dan kelaparan akan terjadi. Salah satu penyebab berakhirnya Orde Baru adalah kenaikan harga beras tiga kali lipat. Ancaman yang paling serius adalah sabotase ekonomi, yaitu penghancuran gudang-gudang beras, perusakan sawah-sawah petani agar gagal panen, sehingga suplai beras terganggu dan harga beras menjadi mahal. TNI dan Polri bertugas untuk mencegah sabotase ekonomi ini. Sampai saat ini prestasi petani Indonesia mengagumkan. Sudah beberapa tahun Indonesia tidak impor beras. Ahmad Heryawan pada tahun terakhir masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat menghimbau pemerintah pusat untuk tidak mengimpor beras, tetapi membeli beras dari petani, khususnya dari petani Jawa Barat. Hal ini karena panen raya di Jawa Barat dinilai memuaskan. Dan sekarang, sudah beberapa tahun Indonesia tidak impor beras. Tentu saja delapan bahan pokok lainnya perlu mendapat perhatian, yaitu gula pasir, minyak goreng/mentega, daging sapi/ayam, telur ayam, susu, bawang merah/putih, gas elpiji, dan garam. Gejolak harga minyak goreng, daging sapi, telur ayam sudah pernah terjadi, dan semuanya sudah teratasi oleh pasar. Seperti biasa, jika harga naik, masyarakat menahan diri dengan mengurangi konsumsi bahan pokok yang mahal. Setelah harga normal, masyarakat kembali membeli sesuai dengan kebutuhannya. Sabotase ekonomi yang terjadi biasanya berupa penimbunan, agar harga naik, dan ada yang mendapat keuntungan karena penimbunan itu. Beberapa kali polisi telah menggerebek para penimbun minyak goreng, pada saat harga minyak goreng mahal setahun yang lalu. Di samping itu, masyarakat juga mencoba mengembangkan persediaan bahan makanan yang lain. Misalnya “Gerakan Menanam Bersama Pramuka” yang sedang disosialisasikan oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Barat, Atalia Praratya. Gerakan menanam ini diharapkan dilakukan di rumah dan di sekolah anggota Pramuka. Nilai rupiah anjlok? Masalah lain yang menakutkan adalah krisis finansial. Tanggal 4 Oktober 2022, Bambang Harimurti (mantan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo) mengirim berita “Fears global bank on the brink of collapse”. Credit Suisse berusaha keras untuk meyakinkan investor dan kliennya tentang likuiditas dan posisi modalnya, pada saat rumor beredar bahwa bank itu berada di ambang kehancuran. Jika Credit Suisse benar-benar gagal, maka ini bisa menjadi awal krisis ekonomi dunia. Mungkin lebih parah dari tahun 2008. Pada tahun 2008 ada Currency War, khususnya antara AS dan China. China menolak permintaan AS agar nilai mata uangnya dibuat mengambang seperti yen Jepang. Sekarang ini the Fed, bank sentral AS, sering menaikkan bunga bank untuk mengendalikan inflasi yang mencapai 8,3%. Dampak dari kenaikan bunga bank di AS itu membuat rupiah melemah. Untuk mengatasi pelemahan rupiah, Bank Indonesia juga menaikkan bunga bank. Sekali lagi, kegagalan Orde Baru antara lain disebabkan oleh melonjaknya nilai dollar AS (USD), dari Rp2500 per USD menjadi Rp17.000 per USD (22 Januari 1998). Inflasi waktu runtuhnya Orde Baru mencapai 77%, bunga pinjaman ke bank menjadi 70%. Utang luar negeri Indonesia per Maret 1998 mencapai US$138 miliar, sekira US$72,5 adalah utang swasta. Bagaimana dengan keadaan Indonesia saat ini? Nilai USD adalah Rp15.250, mirip waktu Orde Baru runtuh. Jumlah utang luar negeri $400,4 miliar atau hampir tiga kali lebih besar daripada utang Orde Baru. Walaupun utang Orde Baru jauh lebih kecil daripada utang saat ini, namun Orde Baru tidak kuat bayar utang, karena utang jatuh tempo tahun 1998 sebesar US$20 miliar, sedangkan cadang devisa hanya US$14,4 miliar. Walaupun utang luar negeri Indonesia tahun 2022 sebesar $400,4 miliar, Indonesia masih bisa mencicil, karena cadangan devisa akhir September 2022 sebesar US$130,8 miliar. Pada akhir tahun 2014, jumlah cadangan devisa sebesar $111,9 miliar, mampu membiayai 6,7 bulan impor, atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Artinya biaya impor waktu itu adalah $16,7 miliar per bulan, sedangkan beban pembayaran utang luar negeri adalah $513,89 juta per bulan. Sedangkan pada Desember 2019, jumlah cadangan devisa sebesar $129,2 miliar, mampu membiayai 7,6 bulan impor, atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Artinya biaya impor waktu itu adalah $17 miliar per bulan, sedangkan beban pembayaran utang luar negeri adalah $898 juta per bulan. Dari data 2014 dan 2019 diperoleh informasi bahwa pembayaran utang luar negeri naik $384,1 juta per bulan. Bagaimana dengan keadaan cadangan devisa bulan Agustus dan September 2022? Pada bulan Agustus 2022, jumlah cadangan devisa sebesar $132,2 miliar, mampu membiayai 6,1 bulan impor, atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Artinya biaya impor waktu Agustus 2022 adalah $21,67 miliar per bulan, sedangkan beban pembayaran utang luar negeri adalah $361,2 juta per bulan. Pada bulan September 2022 , jumlah cadangan devisa sebesar $130,8 miliar, mampu membiayai 5,9 bulan impor, atau 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Artinya biaya impor waktu itu adalah $21,17 miliar per bulan, sedangkan beban pembayaran utang luar negeri dan stabilisasi nilai rupiah adalah $777,87 juta per bulan. Terlihat biaya impor per bulan pada bulan Agustus dan September 2022 jauh lebih besar dari akhir tahun 2019. Ada kenaikan impor lebih dari $4 miliar per bulannya. Sedangkan ikhtiar untuk melakukan stabilisasi nilai rupiah sebesar $416,67 juta, dengan asumsi pembayaran utang luar negeri tetap $361,2 juta per bulan. Bagaimana dengan nilai rupiah tahun 2023. Mungkin tetap melemah, atau justru menguat? Berapa banyak cadangan devisa harus dipakai untuk menstabilisasi nilai rupiah? Ingat, Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi. Untuk menghadapi masalah finansial ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil waktu diwawancara PR dan disiarkan oleh PRFM radio, menyarankan kepada masyarakat untuk membeli produk dalam. Dengan membeli produk dalam negeri, uang yang keluar negeri bisa berkurang. Gagasan Ridwan Kamil adalah gerakan akar rumput, yang mudah diikuti, karena barang-barang impor akan mahal, kalau nilai rupiah terus menurun. Gerakan akar rumput ini harus dibantu oleh kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor, sehingga nilai impor seperti pada tahun 2019. Bagi Bank Indonesia, tentu saja sangat diharapkan untuk intervensi pasar uang, jika nilai rupiah tidak stabil. Dolar AS boleh makin mahal, karena Bank Sentral AS menaikkan bunga, tetapi jika diintervensi oleh Bank Indonesia, harga dollar AS naik secara perlahan-lahan sehingga masyarakat mampu melakukan penyesuaian dengan lebih cermat, sehingga tidak terlalu dirugikan, bahkan mungkin masih bisa memperoleh profit walaupun nilainya berkurang. Dana intervensi ini bisa berasal dari pengurangan impor. Drama energi Yang lebih menakutkan adalah masalah energi. Sebentar lagi musim dingin di Eropa dan Amerika Utara. Biasanya keperluan energi akan bertambah besar pada musim dingin. Dengan perang Rusia dan Ukraina, suplai energi akan terganggu sehingga harga menjadi mahal atau sangat mahal, sehingga makin tidak terjangkau oleh masyarakat ekonomi kelas bawah di Eropa maupun Amerika. Drama kemanusiaan makin merisaukan. Penderitaan seperti apa yang dialami oleh masyarakat Eropa dan Amerika. Gaya hidup dan biaya hidup mereka jauh lebih mahal dari pada masyarakat yang hidup di Indonesia, Filipina atau di India. Bagaimana dengan Indonesia? Apakah pertalite dan solar akan naik lagi. Berapa banyak dan berapa lama demo menentang kenaikan pertalite dan solar, jika harga pertalite naik lagi. Siapa penerima subsidi BBM di Indonesia? Mayoritas penerima subsidi BBM di Indonesia adalah kaum bermobil dan bermotor. Ada lebih 150 juta motor di Indonesia. Mereka termasuk orang yang berhak menerima subsidi BBM, karena mereka membeli motor karena biaya transportasi umum kelewat mahal dan memerlukan waktu yang banyak. Untuk kelompok bermobil di Indonesia, yang berhak menerima subsidi BBM adalah mobil yang digunakan untuk angkutan umum. Diharapkan dengan subsidi BBM bagi angkutan umum, maka tarifnya tidak naik. Harga BBM tentu kena dampak oleh harga minyak mentah dunia. Pada tanggal 1 April 2020, harga minyak mentah $18,84 per barel karena pandemi, banyak negara melakukan lock down. Energi tidak dibeli, suplai berlebih. Keadaan berubah sekarang. Pandemi sudah berakhir, ada perang Rusia lawan Ukraina, ada juga pengurangan produksi oleh OPEC, dampaknya harga minyak mentah naik lagi, mencapai US$93,2 per barel, padahal tanggal 1 September 2022 harga minyak mentah turun sampai $79,49 per barrel. Perlu dipikirkan mencari energi alternatif, misalnya energi dari matahari. Mungkin juga gerakan menuju mobil dan motor listrik. Perubahan seperti sudah dicoba, secara teknis bisa dilaksanakan, tetapi tidak menarik secara ekonomis. Masyarakat masih memilih menggunakan kompor gas dan energi dari minyak dan gas, yang mudah dan tersedia dipasar, daripada menggunakan energi alternatif yang tidak murah dan tidak mudah. Krisis energi ini pasti akan membuat semuanya jadi mahal. Inflasi naik di seluruh dunia. Bank-bank menaikkan bunga untuk menekan inflasi, dampaknya industri tidak memperoleh modal usaha yang pantas. Mungkin para pengusaha menunda pengembangan usahanya, atau bahkan menutup usahanya. Ada kemungkinan pengangguran bertambah. Inilah sebagian gambaran kelam tahun 2023 yang dihadapi Indonesia dan dunia. Presiden Republik Indonesia sudah mengeluarkan instruksi kepada TNI dan Polri pada hari ulang tahun TNI, 5 Oktober 2022. Perang melawan kelaparan, energi dan finansial memang sudah berkobar di dunia. Indonesia harus menang. (Muhammad Ridlo Eisy, Pemimpin Redaksi inharmonia.co).* Catatan: klik tulisan berwarna biru untuk melihat rujukan data.