Memahami Keadaan Darurat Malaysia Pilihan

Jumat, 15 Januari 2021 11:17
(18 pemilihan)

Hampir semua media di Indonesia mengumumkan bahwa Malaysia dalam keadaan darurat nasional karena serangan pandemi Covid-19. Raja Abdullah Ahmad Shah berpandangan bahwa penyebaran Covid-19 di Malaysia berada pada tahap yang sangat kritis dan perlu keputusan Proklamasi Darurat.

Raja Abdullah Ahmad Shah menyetujui permintaan pemerintah untuk keadaan darurat nasional berlaku hingga tanggal 1 Agustus 2021 atau lebih awal, jika kasus Covid-19 bisa dikendalikan.

Pengumuman ini sungguh mengagetkan. Jarang ada berita yang menyoroti  serangan Covid-19 di Malaysia, karena menurut angka yang disiarkan worldometer.info, keadaan Malaysia tidak terlalu merisaukan. Dengan angka-angka yang ada, boleh dikatakan penanganan pandemi Covid-19 di Malaysia dapat digolongkan baik. Memang akhir Desember 2020 dikabarkan virus Covid-19 jenis baru dari Inggris masuk ke Malaysia, tetapi dampaknya tidak terlalu terlihat dari data yang beredar.

Oleh karena Malaysia adalah tetangga, pengumuman darurat nasional di Malaysia perlu disimak. Memang inharmonia.co pernah menulis untuk menutup pintu Indonesia untuk kunjungan tamu dari Malaysia dan Singapura, setelah tersebar berita bahwa virus baru Covid-19 dari Inggris masuk ke Malaysia dan Singapura. Namun, kebijakan pemerintah Indonesia lebih seru. Indonesia menutup pintu untuk semua negara, walaupun untuk sementara mulai awal tahun 2021.

Dilihat dari data tanggal 14 Januari 2021, jumlah korban yang meninggal karena Covid-19 di Malaysia ada 4 orang, di Indonesia 306 orang, di Inggris 1.564 orang, di AS 4.098 orang. Total jumlah orang yang meninggal karena Covid-19 di Malaysia 563 orang, di Indonesia 24.951 orang, di AS 393.928 orang.

 

Keadaan Covid-19 Indonesia

Dibanding dengan Malaysia, keadaan pandemi Covid-19 di Indonesia lebih mengkhawatirkan, dilihat dari data yang ada, maupun trend ke depan. Positivity rate Indonesia lebih tinggi daripada di AS. Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan. Kompas.com menginformasikan, berdasarkan standar WHO (organisasi kesehatan dunia), angka positivity rate Covid-19 seharusnya kurang dari 5%. Dari table di atas, positivity rate Indonesia mencapai 15,73%, AS 12,81%, sedangkan Malaysia hanya 6,68%.

 

 

Untuk mengatasi pandemi ini, Indonesia sudah melakukan vaksinasi dimulai dari Presiden. Sangat diharapkan dengan vaksinasi dan budaya baru 3 M (mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak) dilaksanakan, pandemi Covid-19 akan teratasi. Cara paling mudah untuk mengetahui keberhasilan penanganan Covid-19 adalah, jika grafik trend kasus aktif di Indonesia sudah menurun.

Mari kita berikhtiar bersama. (Muhammad Ridlo Eisy)

Baca 750 kali Terakhir diubah pada Jumat, 15 Januari 2021 12:59
Bagikan: