G20, Negara-negara Terkaya di Dunia Pilihan

Minggu, 13 November 2022 09:52
(8 pemilihan)

Boleh dikatakan G20 adalah kelompok negara-negara “terkaya” di dunia saat ini. Dan Indonesia kini menjadi pemimpin G20.   Menurut https://www.g20.org/idn/about-the-g20-2/#about, anggota G20 merepresentasikan lebih dari 80% perekonomian dunia, 75% perdagangan internasional, dan 60% populasi dunia.

Ternyata menurut data IMF tahun 2022, tidak semua negara terkaya peringkat 1 – 20 masuk menjadi anggota G20. Anggota G20 adalah kelompok 19 negara ditambah dengan Uni Eropa.

Urutan anggota G20 dilihat dari jumlah PDB (Produk Domestirk Bruto) nominal adalah Amerika Serikat, China, Uni Eropa, Jepang, Jerman, Britania Raya, India, Perancis, Kanada, Italia, Brasil, Rusia, Korea Selatan, Australia, Meksiko, Indonesia, Arab Saudi, Turki, Argentina, dan Afrika Selatan. Menurut IMF, pada tahun 2022 (lihat tabel), dilihat dari besarnya PDB, Turki berada pada peringkat 23, Argentina peringkat 26. Dan Afrika Selatan peringkat 36. Beberapa negara kaya tidak masuk dalam G20, yaitu Iran yang menduduki peringkat 14 dilihat dari PDB Nominalnya, kemudian Spanyol di peringkat 15, dan Belanda di peringkat 19.

Posisi Indonesia

Menurut IMF (2022), PDB nominal Indonesia pada peringkat 17, dengan jumlah US$1.289 miliar. Jumlah ini lebih besar dari pada PDB Singapura, Malaysia dan Filipina dijadikan satu. Namun, jika dihitung PDB nominal per kapita posisi Indonesia pada peringkat 142 dengan jumlah US$4.691. Sedangkan PDB nominal per kapita Singapura sebesar US$79.426 (peringkat 11 dunia), dan Malaysia US$13.108 (peringkat 88 dunia).  PDB nominal per kapita Amerika Serikat (AS) kalah kaya dibandingkan dengan Singapura.

Ini berarti, walaupun secara negara keseluruhan Indonesia sangat kaya sehingga masuk G20, tetapi jika dihitung per kapita, rata-rata per orang, orang Indonesia kalah kaya dari pada orang Malaysia, apalagi bila dibandingkan dengan Singapura.

Posisi Indonesia lebih baik lagi jika ditinjau dari PDB KKB. KKB (Keseimbangan kemampuan berbelanja), kadang-kadang juga disebut paritas daya beli (bahasa Inggrispurchasing power parity - PPP) dalam ilmu ekonomi adalah sebuah metode yang digunakan untuk menghitung sebuah alternatif nilai tukar antar mata uang dari dua negara. KKB mengukur berapa banyak sebuah mata uang dapat membeli dalam pengukuran internasional (biasanya dolar), karena barang (produk) dan jasa memiliki harga berbeda di beberapa negara. Untuk uraian lebih lanjut silakan klik https://inharmonia.co/index.php/opini/opini/bersiap-hadapi-krisis-2023 .

PDB KKB Indonesia menduduki peringkat ke 7 di dunia, namun jika dihitung per kapitanya, Indonesia berada di peringkat 102. Peringkat per PDB KKB ini jauh lebih baik dari pada India yang berada pada nomor 129 dunia. Sedangkan peringkat PDB KKB per kapita Singapura sangat luar biasa berada pada nomor 2 di dunia.

Kepemimpinan Indonesia

Dengan bermodalkan kekayaan seperti inilah Indonesia sekarang ini memimpin G20. Biasanya, pertemuan G20 adalah pertemuan kerja sama bersinergi untuk membangun kekuatan ekonomi yang lebih optimal.

Namun keadaan sekarang jauh lebih rumit dari sebelumnya. Dunia dihantam pandemi lebih dari dua tahun, yang membuat perekonomian banyak negara mengalami resesi, termasuk Indonesia. Kemudian disusul perang Ukraina lawan Rusia. Selain itu ada “perang bunga bank” yang dimulai oleh Amerika Serikat (AS). Bank Sentral AS (The Fed) sering menaikkan bunga bank untuk mengendalikan inflasi di negerinya. Inflasi ini membuat barang-barang makin mahal, terutama makanan, sehingga berdampak pada kelompok lapisan ekonomi kelas bawah di AS, Eropa dan negara-negara lainnya.

Dampak kebijakan The Fed ini ke mana-mana, termasuk ke Indonesia. Bank Indonesia juga turut menaikkan acuan bunga bank. Dampak dari perang bunga bank bagi Indonesia lumayan berat, nilai US$ naik. Kenaikan US$ saat ini masih terkendali, sulit dibayangkan kalau kenaikan US$ seperti tahun 1997-1998, US$ naik enam kali lipat. Jika hal itu terjadi, krisis ekonomi akan terjadi lagi di Indonesia dan disusul dengan krisis politik.

Apakah pertemuan para pemimpin dunia G20 di Bali yang dipimpin Presiden Joko Widodo mampu mengatasi masalah politik dan ekonomi yang sedang parah di dunia ini? Tentu saja, kita mengharap semua masalah ini bisa dicarikan jalan keluarnya. Semoga perang Ukraina lawan Rusia bisa diatasi, dan ancaman krisis ekonomi bisa dihadapi bersama-sama.

(Muhammad Ridlo Eisy, Pemimpin Redaksi inharmonia.co).***

 

 

 

 

 

 

 

Baca 579 kali
Bagikan: