hops.id Ustaz Farid Okbah ditangkap oleh satuan Densus 88 Antiteror terkait kasus terorisme pada Selasa (16/11) kemarin. Farid Okbah dicokok di kediamannya di kawasan Bekasi usai salat subuh. Usai penangkapan Farid Okbah, sejumlah tokoh buka suara, termasuk Ustaz Felix Siauw.

Felix Siauw mengaku kaget mendengar berita Farid Okbah ditangkap Densus 88 terkait kasus terorisme. Melalui Instagram miliknya, Felix membuat sebuah tulisan panjang lebar terkait penangkapan Farid.

Disebutkan Felix Siauw, dirinya pernah beberapa kali bertemu dan berbincang dengan Farid Okbah. Kata Felix, dengan penangkapan Farid Okbah ini, jadi bertambah daftar ulama yang diambil dari umatnya.

Jumpa beliau beberapa kali, sering mendengar nasihat beliau, menonton kajian beliau, meski kemasyhuran nama beliau mendahului keramahan beliau. Beliau ustadz @faridokbah_official dikabarkan ditangkap pagi kemarin, innalillahi, bertambah daftar ulama yang diambil dari ummatnya,” tulis Felix Siauw, dikutip Hops.ID pada Rabu 17 November 2021.

  
Ustad Farid Okbah
Ustad Farid Okbah. Foto Instagram @faridokbah_official

 

Kemudian, Felix memiliki beberapa pertanyaan terkait penangkapan Farid Okbah. Dia bingung atas alasan apa Farid Okbah ditangkap Densus. Padahal, lanjut Felix, Farid Okbah merupakan sosok yang sangat ramah, santun dan juga anti kekerasan.

Pertanyaan dalam benak saya, atas alasan apa? Beliau sangat ramah, anti kekerasan, ilmiyah dan sangat santun,” tanya Felix Siau.
 
Lebih lanjut Felix Siauw mengatakan kepolisian terkesan seperti membiarkan sejumlah orang yang bahkan telah jelas-jelas menista agama Islam.

Banyak orang yang sudah jelas-jelas menista agama, mengejek dan mengolok-olok Islam, tapi kepolisian tampak biasa, bahkan terkesan membiarkan.”

 
Felix Siauw. Foto: Instagram
Felix Siauw. Foto: Instagram

 

Tak cuma itu, dia juga membandingkan dengan kasus terorisme di Papua yang sudah jelas menantang pemerintah. Dia heran, mengapa selalu umat Islam yang terus diganggu.

Sebanyak itu kasus terorisme di Papua, bahkan udah jelas-jelas nantangin pemerintah dan aparat, kok ya yang diganggu ummat Islam terus?” tulisnya.

Di penghujung tulisannya, Felix Siauw pun menduga apakah mungkin rezim pemerintahan sekarang seperti kabar yang beredar, yakni anti kritik Islamophobia.

Apa mungkin yang selama ini diduga banyak kalangan, bahwa rezim ini anti kritik dan Islamophobia adalah benar?Menurut temen-temen?” ujarnya.

Jangan lupa doakan juga beliau dan koleganya tetap dalam lindungan Allah,” pungkas Felix Siauw.

 
Diterbitkan di Berita

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polri menggelar rilis penangkapan tiga terduga teroris kelompok Jemaah Islamiyah (JI) yang ditangkap Densus 88 Antiteror di kawasan Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (15/11/2021).

Tiga terduga teroris tersebut merupakan tokoh agama yang berperan sebagai pengurus dan Dewan Syuro JI. Masing-masing yaitu Farid Okbah, Ahmad Zain An Najah, dan Anung Al Hamad.

Dalam rilis tersebut, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengungkapkan, kelompok teroris (JI) memiliki dua sumber dana untuk mempertahankan eksistensi organisasi tersebut, yaitu secara internal dan eksternal.

Internal, setiap anggota JI melakukan infaq atau iuran sebesar 2,5 persen dari hasil pendapatan masing-masing anggota setiap bulannya. Sementara eksternal, yaitu dengan mendirikan lembaga sosial amil zakat Abdurahman bin Auf.

"Agar tetap bisa mempertahankan eksistensi organisasi tersebut ada dua sumber pendanaan yang pertama pendanaan internal ini melalui Infaq yang diberikan setiap bulan dari seluruh anggota kelompok JI, besarannya sekitar 2,5 persen dari pendapatan anggota setiap bulannya," kata Rusdi, Rabu (17/11/2021).

"Kemudian sumber yang kedua ini melalui eksternal yaitu dengan mendirikan lembaga Amil zakat Baitul maal Abdurrahman bin Auf, yaitu suatu lembaga yang dibuat oleh kelompok ini untuk mendapatkan pendanaan," terangnya.

Ia mengatakan, dana yang didapat dari lembaga tersebut dialokasikan untuk menggerakkan organisasi ini melalui kegiatan pendidikan dan sosial terhadap para anggota. Baitul Maal Abdurrahman bin Auf sendiri, lanjut Rusdi, tersebar di beberapa wilayah seperti Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, dan Medan.

Selain itu, Rusdi juga menegaskan bahwa penangkapan terhadap tiga tokoh agama tersebut bukan bentuk kriminalisasi terhadap kelompok siapa pun. 

Ia mengatakan, Densus 88 telah melakukan proses yang panjang untuk menuntaskan kelompok teroris JI dari Tanah Air, sehingga penangkapan terhadap ketiganya bisa dipertanggungjawabkan legalitasnya.

"Tidak ada upaya upaya untuk melakukan kriminalisasi kepada siapa pun termasuk juga kegiatan Densus yang dilakukan di Bekasi pada 16 November 2021 kemarin," ucapnya. Penelusuran terhadap kelompok JI dimulai sejak menangkap amir JI yang bernama Aji Parawijayanto pada 29 Juni 2019 silam.

Dari Aji inilah, Densus 88 akhirnya menemukan pintu masuk untuk dapat menggambarkan beberapa aspek. Mulai dari struktur organisasi, pola rekrutmen, pendanaan, dan bagaimana strategi JI itu sendiri.

"Sehingga sekali lagi, apa yang dilakukan oleh Densus 88 murni sebagai penegakan hukum yang tegas dan kedua tidak ada kriminalisasi terhadap kelompok siapa pun," ujarnya.

Penulis : Baitur Rohman | Editor : Fadhilah

 

Sumber: https://www.kompas.tv/article/233125/selain-lewat-lembaga-sosial-sumber-dana-kelompok-teroris-ji-berasal-dari-iuran-anggota-per-bulan?page=all

 

Diterbitkan di Berita

PR BEKASI - Penangkapan salah satu dari anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah dinonaktifkan, Doktor Ustaz Ahmad Zain An Najah, oleh Densus 88 atas dugaan teroris memunculkan seruan yang kini menjadi trending.

Di media sosial saat ini tiba-tiba banyak yang mengatakan untuk membubarkan MUI karena adanya kasus dugaan teroris tersebut. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mempertanyakan atas dasar apa mereka hendak membubarkan MUI.

"Karena ada anggota Komisi Fatwa MUI yang diduga bagian daripada jaringan teroris. Atas dasar apa mereka minta supaya MUI dibubarkan?" katanya. Dia mengatakan apakah hal itu muncul karena ditangkapnya Ahmad Zain oleh Densus 88 karena dugaan terlibat Jamaah Islamiyah atau JI.

Dan dia kembali mempertanyakan apa itu Jamaah Islamiyah, kemungkinan jawabannya adalah kelompok orang yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. "Itu kecurigaan saya ya. Kalau begitu, kalau misalnya atas dasar itu mereka minta dibubarkan, maka saya minta Republik Indonesia dibubarkan," tuturnya.

"Atas dasar apa? Karena JI adalah rakyat Indonesia kan ya?" sambungnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Realita TV pada Rabu, 17 November 2021. Anwar Abbas mengatakan bahwa di Indonesia banyak sekali orang yang mengembangkan paham yang bertentangan dengan Pancasila, tanpa harus menyebut nama.

Dia menilai, yang diimplementasikan dan yang terimplementasikan itu bukan sistem ekonomi Pancasila. Akan tetapi, sistem ekonomi liberalisme kapitalisme, yang kembali menjadi pertanyaannya, adalah apakah sistem ekonomi tersebut sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, dan itu tidak sesuai.

"Kalau mengikuti logika mereka kalau gitu negeri ini patut sekali dibubarkan. Pertanyaan mau nggak penerapan negeri ini dibubarkan? Nggak mau dong saya," katanya. Pasalnya sudah disepakati bahwa bahwa falsafah bangsa adalah Pancasila dan hukum dasar yaitu UUD 1045.

"Oleh karena itu saya hanya mengikuti logika mereka yang meminta supaya MUI dibubarkan," tandas Anwar Abbas.***

 

Sumber: https://bekasi.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-123037876/seruan-mui-bubar-jadi-trending-anwar-abbas-maka-saya-minta-republik-indonesia-dibubarkan

 

Diterbitkan di Berita

damailahindonesiaku.com Jakarta -Kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) diduga mengisi pundi-pundinya tak cuma melalui penyebaran kotak amal dari Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ ABA).

Kelompok itu ternyata juga berinvestasi dengan cara berbisnis kebun kurma. Bukan hanya berjualan, mereka bahkan memiliki perkebunan kurma di Gunung Megang, Kecamatan Pulopanggung, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Fakta itu diketahui berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka teroris Ir S yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri di Lampung, beberapa waktu lalu. Kepada polisi, S mengaku bisnis kurma itu menjadi program yang dicanangkan LAZ ABA.

“Pada saat Munas LAZ Aba 2019 disampaikan sosialisasi program LAZ ABA di antaranya terkait pemberdayaan perkebunan kurma,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/11/2021).

Ramadhan menyampaikan LAZ ABA juga tengah mencanangkan penanaman kurma baru yang kini dalam proses pembuatan lubang di Gunung Megang, Pulau Panggung, Tanggamus, Lampung. Ia menyampaikan penanaman kurma baru itu disediakan di atas tanah wakaf seluas 4 hektare.

Lahan itu dibeli LAZ ABA dari seseorang berinisial S dengan harga Rp400 juta. Ia memastikan lahan itu dikelola bukan perusahaan resmi dan tidak berbadan hukum. Status tanah itu masih atas nama S. Namun, Ramadhan belum mengungkap sosok S.

“Sudah disiapkan lahan tanah wakaf dan 4 hektare lahan rencana akan ditanami pohon kurma, di mana 2 hektare merupakan wakaf dari S dan 2 hektare dibeli oleh ABA dari S seharga Rp400 juta, namun masih kurang Rp175 juta,” ujarnya.

Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror Polri menangkap 8 anggota teroris Jamaah Islamiah (JI) di wilayah Lampung sejak Minggu (31/10/2021). Mereka yang ditangkap mayoritasnya adalah pengurus LAZ-ABA Lampung.

LAZ ABA adalah yayasan yang terafiliasi teroris Jamaah Islamiyah. Yayasan itu bertugas menghimpun dana dari masyarakat. Salah satunya lewat penyebaran kotak amal ke masyarakat. “Setiap bulan rata-rata untuk BM ABA Lampung berhasil menghimpun dana sebesar 70 juta per bulan,” kata Kombes Aswin Siregar.

 

Sumber: https://damailahindonesiaku.com/selain-kotak-amal-kelompok-teroris-ji-di-lampung-juga-investasi-kebun-kurma.html

 

Diterbitkan di Berita

damailahindonesiaku.com Jakarta – Aparat Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri dalam dua pekan terakhir telah mengamankan lebih dari 1.000 kotak amal milik kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Lampung. Karena kotak amal tersebut disalahgunakan untuk dana operasi JI.

Direktur Indonesia Intelegence Institute Ridlwan Habib mengapresiasi kinerja dari Densus 88. Mengingat pengungkapan terhadap kelompok teroris jaringan JI ini sudah terjadi kurang lebih sejak enam bulan silam.

“Salut terhadap kegigihan Densus 88 Polri yang terus berupaya membongkar jaringan ini dan ini harus kita dukung,” ujar Ridlwan dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Kamis (11/112021).

Bahkan Ridlwan menyebut JI memiliki militansi yang luar biasa. Hal ini terlihat dari proses kaderisasi yang terus berjalan dan kotak amal yang tetap diedarkan, meski tokoh-tokoh kunci JI sudah tertangkap.

“Militansi yang luar biasa dari kelompok JI, mereka tidak gentar walaupun orang orang yang menjadi kuncinya itu sudah tertangkap,” kata Ridlwan seperti dikutip medcom.id.

Dari penelitian yang sudah dilakukan sejak tahun 1999, Ridlwan memperkirakan simpatisan JI saat ini sudah mencapai 6.000 orang. Kemudian, yang tertangkap sekitar 180 orang.

Ridlwan menjelaskan penangkapan tokoh kunci kelompok JI merupakan strategi dari Densus 88, mengingat aparat tidak bisa menangkap semua simpatisan JI. Penangkapan tersebut bertujuan untuk dapat memberikan efek jera terhadap anggota JI lainnya.

“Densus 88 punya strategi, sehingga dilakukan penangkapan bertahap diambil tokoh kuncinya dahulu dengan harapan anak buahnya bisa jera dan menghentikan tindakannya,” jelas Ridlwan.

 

Sumber: https://damailahindonesiaku.com/kelompok-teroris-ji-dinilai-pengamat-punya-militansi-yang-kuat.html

 

Diterbitkan di Berita

damailahindonesiaku.com Gresik – Densus 88 menangkap seorang pria terduga teroris di Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Selasa (9/11/2021) pagi. Ia adalah AS (44), warga Kabupaten Lamongan yang tinggal di Kompleks Perumahan Kota baru Driyorejo (KBD), Gresik.

AS tinggal di rumah mertuanya bersama istri dan empat anaknya sejak 3 tahun terakhir. Dari catatan administrasi, AS kelahiran Kabupaten Lamongan. Sementara sang istri lahir di Kota Surabaya. Oleh masyarakat sekitar, AS dikenal sebagai tukang servis elektronik.

Alumnus pelatihan militer di Filipina AS adalah ketua Koordinator Surabaya Jamaah Islamiyah (JI). Selain itu, ia ternyata memiliki kemampuan militer tingkat tinggi dan tercatat sebagai alumnus kamp atau pelatihan militer di Moro, Filipina Selatan.

Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengungkapkan, AS mengikuti pelatihan militer tersebut melalui jalur kadet angkatan ke-3 di Moro, Filipina Selatan.

“Jadi merupakan atau alumnus pelatihan Moro,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/11/2021).

Berbekal kemampuan militer yang diperolehnya itu, AS sempat menjadi instruktur atau pelatih militer, Tadrib Poso. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Takwiyah Qodimah 2008-2011, dan Takwiyah Rodifah tahun 2012. Selain itu, AS juga merupakan instruktur Tadrib Kolaka 1 dan 2 pada 2011.

AS memberikan pelatihan Jasadiyah untuk tactical, survival, menembak PCP dan rakitan Takwiyah di Cubanrois dan Cemoro Kandang.

“Jadi yang bersangkutan melatih pelatihan fisik atau pertempuran. Seperti taktikal, survival, menembak, melatih menyiapkan senjata rakitan atau bom rakitan,” jelasnya. Terakhir, AS mengikuti Turba Tajhiz Bitonnah di Surabaya, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Korda Surabaya masa JI Darurat (Tim Lajnah) 2021.

Anwar, salah satu kerabat AS bercerita jika pria 44 tahun itu ditangkap pada Selasa pagi sekitar pukul 08.00 WIB. AS ditangkap saat sedang mengantar salah satu anaknya ke sekolah. Namun, Anwar mengaku tak mengetahui kronologi terkait penangkapan kerabatnya tersebut.

Sementara itu Ketua RT setempat, Sarpan megatakan petugas menggeledah rumah AS dan menemukan puluhan buku tentang jihad. Selain buku, petugas gabungan dari Densus 88, Polda Jatim dan Polres Gresik juga membawa laptop dari rumah AS.

Buku jihad itu diangkut petugas dengan membawa tiga kardus. Kemudian, tas berisi tiga laptop milik AS dibawa petugas. Saat penggeledehan, petugas menyisir rumah AS. Saat itu, di rumah AS hanya ada istri, dua anak dan mertua.

“Disisir semuanya, masuk kamar-kamar, lemari dan lainnya. Istrinya ngomong tidak tahu kalau suaminya punya buku seperti ini,” terangnya.

 

Sumber: https://damailahindonesiaku.com/terduga-teroris-di-gresik-alumnus-pelatihan-militer-di-filipina-dan-miliki-kemampuan-militer-tinggi.html

 

Diterbitkan di Berita

KBRN, Moskow: Ancaman teroris di Mali tetap ada dan mungkin bertambah buruk setlah Perancis mengurangi kehadirannya di negara itu, menurut Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada konferensi pers setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Mali Abdoulaye Diop pada hari Kamis (11/11/2021).

"Ancaman [teroris] tetap ada. Saat ini cenderung memburuk mengingat keputusan pemerintah Prancis untuk mengurangi kehadirannya [di negara itu]," katanya.

Lavrov menunjukkan bahwa dengan latar belakang ini, aktivitas teroris di utara negara itu mungkin tumbuh. Dia menunjukkan bahwa Rusia akan terus memberikan bantuan militer ke Mali dalam perjuangan melawan terorisme.

“Kami akan terus memperluas bantuan pemerintah secara menyeluruh kepada angkatan bersenjata Mali dengan menyediakan perangkat keras militer dan dengan melatih perwira Mali di akademi militer Kementerian Pertahanan Rusia,” kata Lavrov, seperti dikutip dari TASS, Jumat (12/11/2021).

Dia mengingatkan bahwa Rusia dan Mali memiliki sejarah panjang kerja sama militer dalam perlawanan terhadap teroris. "Kami melanjutkan tradisi ini untuk memungkinkan pemerintah Mali secara efektif mengusir ancaman teroris," katanya.

Diterbitkan di Berita

suaraislam.co Beredar sebuah video Pengakuan Teroris JI yang menggunakan kotak amal untuk mendanai terorisme.

Dalam video yang beredar, Fitria Sanjaya, Pimpinan BM ABA dan Anggota Jamaah Islamiyah mengaku setiap tahun kelompoknya bisa mendapat Rp 28 M dari kotak amal dan digunakan untuk latihan teroris, persenjataan dan gaji karyawan.

Beredarnya video tersebut mendapat komentar dari warganet. Ia menyindir pihak-pihak yang meminta Densus 88 agar tidak hanya mengurusi kotak amal bahkan mereka mendesak pembubaran Densus 88.

“Bukti pengakuan TERORIS JI, mereka menggunakan KOTAK AMAL sebagai sumber pemasukan Setiap tahun, mereka bisa dapat Rp 28 M digunakan utk latihan teroris, persenjataan, gaji karyawan, dll”, tulis Jhon Sitorus di akun twitternya @Miduk17

“Fadli Zon harusnya paham, DENSUS 88 bukan menarget Islam, tapi TERORIS berkedok agama”, imbuhnya

Diterbitkan di Berita

Adhyasta Dirgantara - detikNews Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon meminta Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dibubarkan. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengaku kaget melihat permintaan Fadli Zon yang ingin Densus 88 bubar karena biasanya yang mengeluarkan pernyataan itu adalah teroris.

"Kami sangat kaget, heran, dan menyayangkan statement anggota DPR RI Bapak Fadli Zon yang menyatakan Densus 88 sebaiknya dibubarkan karena islamofobia dan menjadikan teroris sebagai komoditi," ujar komisioner Kompolnas Poengky Indarti melalui pesan singkat, Kamis (7/10/2021).

Poengky mengatakan permintaan Fadli Zon agar Densus 88 bubar sangat tidak berdasar. Terlebih, kata Poengky, Fadli tidak masuk ke dalam komisi DPR yang menjadi mitra pengawas Polri.

"Bagi kami, statement tersebut sangat tidak berdasar. Tidak didukung data, tidak didukung penelitian, dan ahistoris. Apalagi Bapak Fadli Zon tidak masuk dalam komisi yang menjadi mitra atau pengawas Polri," jelasnya.

"Ahistoris itu maksudnya tidak melihat sejarah. Artinya, ucapan Fadli Zon tidak melihat selama ini Densus 88 secara profesional mengungkap dan memproses hukum kasus-kasus teroris di Indonesia sejak kasus Bom Bali 1 di tahun 2003 hingga kasus-kasus teroris yang terjadi saat ini," sambung Poengky.

Lebih lanjut, Poengky mengungkapkan narasi 'Densus 88 dibubarkan' selama ini datang dari kelompok teroris atau radikal. Maka dari itu, Poengky menganggap permintaan Fadli Zon sesat dan berbahaya.

"Selama ini narasi-narasi yang menyatakan Densus 88 harus dibubarkan adalah narasi-narasi dari kelompok teroris dan kelompok radikal, sehingga menyesatkan dan sangat berbahaya jika seorang anggota Dewan mendukung narasi tersebut," katanya.

Poengky menegaskan Kompolnas selalu mengapresiasi kinerja Densus 88 yang profesional. Dia menekankan Densus 88 adalah salah satu detasemen antiteror terbaik di dunia.

"Kompolnas sebagai pengawas fungsional Polri, termasuk Densus 88 di dalamnya, sangat mengapresiasi kinerja Densus 88 yang sangat efektif dan profesional. Densus 88 sejak didirikan hingga saat ini, sudah berhasil menegakkan hukum terhadap para teroris di Indonesia. Dan bahkan dengan prestasinya, Densus 88 adalah salah satu detasemen antiteror terbaik di dunia," imbuh Poengky.

Diketahui, Fadli Zon meminta Densus 88 dibubarkan. Fadli menilai perubahan dunia membuat Densus sebaiknya dibubarkan. "Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja," tulis Fadli melalui akun Twitter resminya, @fadlizon, Rabu (6/10).

Dalam cuitan tersebut, Fadli Zon juga men-quote tweet sebuah berita. Berita itu berjudul 'Densus 88 Klaim Taliban Menginspirasi Teroris Indonesia'. Selain itu, Fadli mengatakan teroris memang harus tetap diberantas. Dia meminta jangan sampai teroris justru dijadikan komoditas.

"Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas," tambahnya di tweet tersebut. Densus 88 sendiri telah merespons pernyataan Fadli Zon itu. Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengaku akan mempelajari permintaan Fadli tersebut.

"Terima kasih informasinya. Akan kami pelajari," kata Aswin saat dihubungi.

(aud/aud)

Diterbitkan di Berita

ALMERIA, KOMPAS.com - Kegemaran makan kebab dilaporkan membuat seorang teroris Inggris yang kabur dari ISIS ditangkap polisi Spanyol. Mantan rapper Abdel-Majed Abdel Bary beratnya naik signifikan, sehingga aparat harus menggunakan telinga untuk mengidentifikasinya. 

Pria asal London itu bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah, dan perawakannya mirip dengan rekan senegaranya sesama teroris, Jihadi John.  

Dia kabur dari ISIS ke Aljazair, sebelum tertangkap pada 2020 bersama dua komplotannya ketika memesan kebab. Detektif setempat berhasil mengidentifikasi Adbeizerrak Seddiki, seorang penyelundup manusia asal Aljazair, sebagai si pemesan makanan. 

Berkat unggahan di media sosial Seddiki, kepolisian mengerahkan tim dan memantau sebuah alamat di Almeria. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Daftarkan email Harian Spanyol El Pais memberitakan, Seddiki memesan kebab secara daring pada 15 April 2020 pukul 22.46 waktu setempat, lima hari sebelum penangkapan.

Dilansir Daily Mirror Selasa (28/9/2021), esok malamnya mereka memesan dari toko Makro Doner pada pukul 22.00. Pesanan ketiga, diantar oleh Uber Eats pada 18 April 2020 pukul 14.48 mengantarkan penegak hukum ke rumah Seddiki.  

Di sana, mereka tidak hanya melihat Seddiki, tapi juga Abdel Bary yang begitu gemuk, namun bisa dikenali dari telinganya. Begitu hakim mengizinkan penangkapan, mereka langsung menangkap Bary, Seddiki, dan pria ketiga bernama Kossaila Chollouah. 

Kepolisian juga menyita bitcoin dengan nilai 43.000 pounsterling (sekitar Rp 839,2 juta) dan barang bukti lainnya. Bary tetap berada dalam Penjara Soto del Real dekat Madrid, dengan penyidik mencurigai dia hendak melakukan aksi teroris.

Bary merupakan anak Adel Abdel Bari, yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman di Afrika yang membunuh 200 orang. Saat berusia enam tahun, Bary dibawa orangtuanya ke Inggris dari Mesir. Sebelum pergi ke Suriah di 2013, musik rap-nya sempat diputar di Radio1.

Penulis : Ardi Priyatno Utomo

Diterbitkan di Berita