inharmonia.co - Sebuah cuitan di twitter memberitakan kejadian penangkapan sejumlah PMI (Pekerja Migran Indonesia) oleh Polisi Diraja Malaysia karena melanggar peraturan lockdown.

 

https://twitter.com/tukangrosok___/status/1417549180248068099

 

Harian Metro Malaysia memberitakan ada 31 orang warga negara asing dan seorang wanita penduduk setempat mengadakan acara makan-makan merayakan Idul Adha di sebuah rumah di Taman Selayang Utama, Batu Caves pada 20 Juli 2021.

Polisi Daerah Gombak yang menerima laporan masyarakat mengatakan ada sejumlah pihak mengadakan jamuan itu pada 10 pagi. Polisi kemudian bertindak menangkap mereka untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Hasil pemeriksaan yang dijalankan mendapati sebanyak 31 orang di dalam rumah mengadakan jamuan makan dalam rangka Idul Adha", kata Zainal Mohamed Mohamed, kepala Polisi Daerah Gombak.

"Mereka terdiri 29 laki-laki dan seorang wanita warga negara asing serta wanita penduduk setempat, semua berusia antara 20 tahun hingga 40 tahun," katanya dalam pernyataan malam ini.

Zainal berkata, dari 30 warga asing ini sebanyak empat orang mempunyai dokumen perjalanan yang sah dan enam memiliki Pas Lawatan Kerja Sementara (PLKS) yang kadaluarsa. "Sebanyak 20 orang lagi tidak memiliki dokumen perjalanan apapun yang sah", katanya.

"Mereka didapati melakukan kesalahan tidak mematuhi SOP dengan berkumpul dan tidak menjalankan penjagaan jarak sosial, memiliki PLKS yang kadaluarsa, dan tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah," katanya.

"Kesemua warga asing yang ditangkap itu akan dibawa ke Mahkamah Majistret Selayang besok untuk permohonan tahanan reman," katanya.

Katanya pula, wanita penduduk setempat yang turut berada di rumah itu dikenakan denda sebanyak RM4,000 mengikut Peraturan 16, Peraturan-Peraturan Pencegahan dan Pengawalan Penyakit Berjangkit, (PPN) 2021.

Sumber: Harian Metro

Diterbitkan di Berita

antaranews.com Umat Islam melaksanakan shalat Idul Adha 1442 Hijriah di Masjid Agung Al Markazul Islamic Lhokseumawe, Aceh, Selasa (20/7/2021). Pelaksanaan shalat berjemaah di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) itu digelar tanpa penerapan protokol kesehatan ketat.

 

Diterbitkan di Berita

KOMPAS.TV - Sejumlah masjid tak menggelar shalat Idul Adha berjemaah sesuai imbauan Kementerian Agama. Tapi di Johar Baru, Jakarta Pusat warga tetap menggelar shalat Idul Adha berjemaah, Selasa (20/07/2021) pagi.

Banyaknya warga yang mengikuti ibadah shalat Idul Adha berjemaah membuat sebagian akses jalan permukiman warga ditutup. Warga yang mengikuti shalat Idul Adha membeludak tanpa mengindahkan jaga jarak.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama meminta warga tak menggelar shalat Idul Adha berjemaah di masjid. Padahal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga Jakarta untuk menyelenggarakan shalat Idul Adha di rumah masing-masing.

"Kami mengimbau seluruh penyelenggaraan untuk mengadakan shalat Idul Adha di rumah masing-masing sebagai mana kita pernah melakukannya tahun lalu. Dengan itu insya Allah semua terlindungi," kata Anies dalam rekaman suara, Minggu (18/7/2021).

Sementara itu di Tangerang warga juga tetap menggelar shalat berjemaah di Masjid Al Makmur di Jalan Pesantren Larangan, Kota Tangerang, Banten. Shalat tetap digelar meski Pemerintah Kota Tangerang mengimbau ditiadakannya shalat Idul Adha 2021 di mushala dan masjid-masjid.

Penulis : Natasha Ancely

Diterbitkan di Berita
Tiara Aliya Azzahra - detikNews Jakarta - Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengungkap ada 36 masjid di Jakarta yang menggelar salat hari raya Idul Adha. Ketua DMI DKI Jakarta Makmun Al Ayyubi mengatakan laporan masjid melaksanakan salat Id paling banyak di wilayah Jakarta Utara.

"Kita baru terima laporan di beberapa tempat saja. Saya lihat (laporan dari) lapangan (di) Jakarta Utara. Kemudian Jakarta Pusat ada nih, Masjid Nurussamaniyah," kata Makmun saat dihubungi, Selasa (20/7/2021).

Makmun mengatakan hal ini akan dijadikan evaluasi bersama. Ke depan, dia meminta masjid-masjid dapat mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak melaksanakan salat berjemaah di masa PPKM Darurat.

"Kami hanya anjuran, imbauan bersama sama MUI dan NU dan semua lembaga kelembagaan dan ormas islam. Biarpun kenyataannya di lapangan masih banyak viral yang menyelenggarakan. ini menjadi evaluasi kita ke depan," ujarnya.

Berikut ini daftar 36 masjid di Jakarta yang menggelar salat Idul Adha: 

Jakarta Utara
Kelurahan Sunter Jaya
1. Masjid Al-Barkah
2. Masjid Nurussalaf

Kelurahan Sunter Agung
3. Masjid Nurul Huda
4. Masjid Nurul Wathan
5. Masjid Al-Maghfiroh
6. Masjid Al-Jihad
7. Masjid Jami An-Nur
8. Masjid Dinul Qoyyimah
9. Masjid Al-Amanah
10. Masjid At-Taqwa
11. Masjid Al-Ikhlas

Kelurahan Sungai Bambu
12. Lapangan Sungai Bambu (Jama'ah Musala Al-Jihad)
13. Masjid Baiturrohim
14. Masjid Al-Hidayah
15. Masjid Siratal Mustaqim
16. Masjid Al-Muin
17. Masjid At-Tauhid
18. Masjid Assabqin

Kelurahan Warakas
19. Masjid Ar-Ruhama
20. Masjid Al-Muhaimin
21. Masjid Al-Musabbihin
22. Masjid Al-Jihad
23. Masjid Hidayatul Mukhlisin

Kelurahan Tanjung Priok
24. Masjid Anni'mah
25. Masjid Baburrahman
26. Masjid Attoibah
27. Masjid Nurussa'adah
28. Masjid Baitul Ihsan
29. Masjid At-Taqwa
30. Masjid Al-Muqarrabien
31. Masjid Istiqomah

Kelurahan Papanggo
32. Masjid Baiturrahman
33. Di jalan Jl. Papanggo 2 RT005/03
34. Masjid Al Hidayah

Kelurahan Kebon Bawang
35. Masjid Nurul Falah


Jakarta Pusat
Kelurahan Duri Pulo
36. Masjid Nurussamaniyah

(zap/zap)

Diterbitkan di Berita
sindonews.com KABUL - Setidaknya tiga roket mendarat di dekat istana kepresidenan Afghanistan pada Selasa (20/7/2021) ketika Presiden Ashraf Ghani dan sejumlah pemimpin negara lainnya melaksanakan shalat Idul Adha di taman. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket pertama di Kabul sejak Taliban melancarkan serangkaian serangan bertepatan dengan penarikan terakhir pasukan asing dari negara yang dilanda perang itu.

Ketenangan libur Idul Adha di pagi hari dihancurkan oleh suara roket yang terdengar di Zona Hijau yang dijaga ketat yang menampung istana kepresidenan dan beberapa kedutaan, termasuk misi diplomatik Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah video yang diposting di halaman Facebook resmi istana, puluhan pria terlihat melanjutkan doa mereka bahkan ketika roket terdengar di atas kepala dan meledak di dekatnya.
 
Presiden Ghani, yang mengenakan pakaian tradisional Afghanistan dan sorban, berdiri di depan dan tampak tidak bergeming saat orang banyak membungkuk.
"Taliban telah membuktikan bahwa mereka tidak memiliki keinginan dan niat untuk perdamaian," katanya dalam pidato sesudahnya seperti dikutip dari AFP.

Juru bicara kementerian dalam negeri Afghanistan Mirwais Stanikzai mengatakan tiga roket tampaknya ditembakkan dari sebuah truk pickup. Satu tidak meledak.
"Berdasarkan informasi awal kami, kami tidak memiliki korban," tambahnya.

Istana Kepresidenan Afghanistan diserang tahun lalu ketika ratusan orang berkumpul untuk menyaksikan upacara pelantikan Ghani, mendorong beberapa orang untuk melarikan diri.
Kelompok teroris Negara Islam (IS) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tanpa ada laporan korban jiwa.

Serangan hari Selasa bertepatan dengan serangan Taliban di seluruh negara itu ketika pasukan asing mengakhiri penarikan pasukan yang dijadwalkan akan selesai pada 31 Agustus.
Serangan itu juga terjadi sehari setelah lebih dari selusin misi diplomatik di Kabul menyerukan mendesak mengkahiri serangan militer kejam kelompok pemberontak, dengan mengatakan itu bertentangan dengan klaim bahwa mereka ingin mengamankan kesepakatan politik untuk mengakhiri konflik.

Pernyataan itu mengikuti putaran lain dari pembicaraan tidak meyakinkan di Doha selama akhir pekan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban yang diharapkan banyak orang akan memulai proses perdamaian yang sedang sakit.
"Serangan Taliban bertentangan langsung dengan klaim mereka untuk mendukung penyelesaian yang dirundingkan," bunyi pernyataan itu.

"Ini telah mengakibatkan hilangnya nyawa warga Afghanistan yang tidak bersalah, termasuk melalui pembunuhan yang ditargetkan terus menerus, pemindahan penduduk sipil, penjarahan dan pembakaran gedung, penghancuran infrastruktur vital, dan kerusakan jaringan komunikasi," sambung pernyataan itu.

Selama berbulan-bulan, kedua belah pihak telah bertemu di dalam dan di luar Ibu Kota Qatar tetapi hanya mencapai sedikit kemajuan, dengan pembicaraan tampaknya telah kehilangan momentum karena para militan membuat keuntungan di medan perang.
Sebuah pernyataan bersama Minggu malam mengatakan mereka telah sepakat tentang perlunya mencapai "solusi yang adil", dan untuk bertemu lagi minggu depan.

"Kami juga sepakat bahwa tidak boleh ada jeda dalam negosiasi," kata Abdullah Abdullah, yang mengawasi delegasi pemerintah Afghanistan, kepada AFP, Senin.
Dia mencatat, bagaimanapun, bahwa tidak ada pihak yang saat ini mengejar gencatan senjata bersama selama pembicaraan, meskipun ada seruan mendesak dari masyarakat sipil Afghanistan dan masyarakat internasional untuk mengakhiri pertempuran.

Taliban dan pemerintah sebelumnya telah mengumumkan gencatan senjata selama beberapa hari raya keagamaan. Setelah pertemuan puncak akhir pekan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa pemerintahannya berharap untuk memulai pembicaraan dengan Taliban mengenai penolakan kelompok itu membiarkan Ankara mengelola bandara Kabul setelah pasukan AS mundur dari Afghanistan.

Turki telah bernegosiasi dengan pejabat pertahanan AS mengenai tawaran untuk mengamankan bandara, yang merupakan kunci untuk memungkinkan negara-negara mempertahankan kehadiran diplomatik di Afghanistan setelah penarikan pasukan.
Pekan lalu, Taliban menyebut tawaran Turki "tercela".

Sementara itu, pertempuran berlanjut di Afghanistan, dengan Taliban dan pemerintah mengklaim keuntungan di berbagai bagian negara itu. Selama akhir pekan, pemimpin tertinggi Taliban Hibatullah Akhundzada mengatakan dia "sangat mendukung" penyelesaian politik - bahkan ketika gerakan Islam garis keras melanjutkan serangannya.

Taliban telah merebut distrik, merebut penyeberangan perbatasan dan mengepung ibu kota provinsi saat pasukan asing bersiap untuk keluar sepenuhnya pada akhir Agustus.
Di Washington, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa sekitar 700 penerjemah dan anggota keluarga dekat mereka yang melarikan diri dari Afghanistan akan dipindahkan ke pangkalan militer di negara bagian Virginia.
 
 
Diterbitkan di Berita

Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus positif virus corona (Covid-19) bertambah 38.325 pada hari ini, Selasa (20/7). Dengan demikian, total kasus positif Covid di Indonesia sejak yang pertama diumumkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 kini menjadi 2.950.058 orang.

Dari angka kumulatif itu sebanyak 2.323.666 orang sembuh (bertambah 29.791) dan 76.200 meninggal (bertambah 1.280).

Alhasil, kasus aktif positif baik yang isolasi mandiri maupun dirawat ada 550.192 pasien, atau bertambah 7.254 orang dari sehari sebelumnya. Untuk suspek yang tercatat di nusantara ada 267.333 orang.

Sementara itu, dari data seluruh laboratorium kesehatan di seluruh Indonesia hingga pukul 12.00 WIB hari ini telah 179.275 spesimen diperiksa

Sehari sebelumnya, Senin (19/7) jumlah akumulatif kasus positif Covid di Indonesia adalah 2.911.733 orang. Sementara pasien positif yang sembuh 2.293.875 orang, dan yang meninggal 74.920 orang.

Pemerintah terus berupaya menekan laju penularan Covid-19, salah satunya menerapkan PPKM Darurat di Jawa dan Bali serta sejumlah daerah lainnya hingga 20 Juli ini. Namun, upaya tersebut dinilai sejumlah epidemiolog belum berhasil.

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan PPKM Darurat akan diperpanjang hingga akhir Juli. Menurutnya, perpanjangan PPKM Darurat sudah diputuskan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Kabinet Terbatas.

Sementara sejumlah aturan perjalanan juga diperketat selama libur Iduladha 18-25 Juli mendatang. Bagi orang yang bepergian menggunakan kereta maupun pesawat harus menyertakan sejumlah dokumen.

Rencananya pemerintah akan segera mengumumkan perpanjangan PPKM Darurat. Namun hingga Selasa petang, saat berita ini diterbitkan, belum ada kepastian pengumuman mengenai rencana tersebut.

(kid)

 

Diterbitkan di Berita

MURIANEWS, Pati – Bupati Pati Haryanto melarang warganya untuk menyelenggarakan acara nyate bareng saat Hari Raya Iduladha tahun 2021.

Hal ini lantaran Pati masih masuk dalam zona merah persebaran Covid-19, sehingga kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan harus dihindari.

“Menjelang hari raya Iduladha juga berisiko juga. Jangan sampai nanti di situ motong kambing, motong sapi dan bikin sate bareng,” ujar Haryanto, Kamis (15/7/2021).

Menurutnya, pada saat acara nyate bareng tersebut, dikhawatirkan warga tidak menerapkan protokol kesehatan. Apalagi, setelah itu warga akan memakan sate secara bersama.

Dipastikan tidak memakai masker. “Dengan begitu, akan terjadi penularan virus corona. Sebab, sebelum dilakukan swab, kita tidak tahu apakah yang ada di sebelah kita ini positif Covid-19 atau tidak. karena itu, kita harus menjaga jarak dan menaati protokol kesehatan,” jelasnya.

Pelarangan mengadakan acara nyate bareng tersebut, lanjut Haryanto, bukan berarti kemudian melarang masyarakat untuk berkurban.

Apalagi, semua tata cara untuk menjalankan kurban, juga sudah diatur oleh Kementerian Agama (Kemenag).

“Kami tidak melarang kurban. Tapi, semuanya harus menaati petunjuk yang ada, termasuk saat memotong hewan kurban maupun saat mendistribusikan daging. Semua sudah ada aturannya,” katanya.

Selain itu, saat Iduladha yang jatuh pada 20 Juli masih masuk dalam masa PPKM Darurat. Sehingga, pihaknya juga berharap agar semua elemen masyarakat dapat menaati aturan yang ada.

“Hal ini semata-mata adalah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona,” tandasnya.  

Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha


Diterbitkan di Berita