Bitcoin Bakal Dibinasakan, Anda Setuju Enggak?

Kamis, 23 September 2021 09:17
(0 pemilihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Popularitas Bitcoin meningkat tajam beberapa terakhir. Namun ada kemungkinan uang kripto populer ini bakal dibinasakan oleh regulator keuangan, khususnya di Amerika Serikat (AS).

Ini adalah pandangan Ray Dalio, pendiri perusahaan hedge fund terbesar di dunia, yaitu Bridgewater Associates, seperti dikutip dari CNBC International, Kamis (23/9/2021).

"Saya pikir pada akhirnya jika itu (bitcoin) benar-benar berhasil, mereka (regulator) akan membunuhnya dan akan terus mencoba membunuhnya. Karena mereka memiliki cara untuk membunuhnya," ujar Ray Dalio.

Seperti diketahui, regulator AS telah meningkatkan pengawasannya terhadap pergerakan mata uang kripto yang dinilai cukup liar, spekulatif, dan terus menarik perhatian.

Ketua Komisi Pengawasan Sekuritas dan Bursa di AS, Gary Gensler, mengatakan pihaknya terus bekerja lembur untuk membuat seperangkat aturan perlindungan investor dari investasi di ribuan aset digital dan koin.

"Anda memiliki El Savador yang merangkulnya, dan anda memiliki India dan China yang menyingkirkannya. Kemudian anda memiliki AS yang berbicara tentang cara mengaturnya dan itu masih bisa dikendalikan," kata Ray Dalio.

Seperti diketahui, pada Juni lalu, El Savador menjadi negara pertama yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Sementara India diperkirakan akan mengusulkan undang-undang yang melarang mata uang kripto, dan menghukum penambang serta pedagangnya.

Sementara di China aksi membinasakan Bitcoin sudah dimulai sejak 2017. Ketika itu pemerintahan Xi Jinping menutup semua platform penukaran cryptocurrency lokal.

Terbaru China melarang lembaga keuangan dan fintech untuk memfasilitasi transaksi cryptocurrency dan menutup semua penambangan (mining) Bitcoin dan sejenisnya.

Pilihan warga China adalah bertransaksi menggunakan platform pertukaran milik perusahaan asing. Namun mengakses itu tidaklah mudah sebab pemerintah menerapkan sensor ketat terhadap internet sejak lama. Layanan Google saja hingga kini diblokir di China.

Dalio mengatakan bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik, artinya aset tersebut tidak memiliki nilai fundamental dan objektif.

"Ada begitu banyak hal dalam perspektif sejarah yang tidak memiliki nilai intrinsik dan memiliki nilai persepsi. Dan kemudian menjadi panas dan menjadi dingin. Itu bisa saja. Anda hanya perlu tahu apa itu. Bisa jadi tulip di Belanda," kata Dalio.

Namun, investor miliarder itu mengatakan bitcoin merupakan alternatif yang baik untuk uang tunai, dan dia memiliki persentase token digital yang lebih kecil dibandingkan dengan eksposur emasnya dalam portofolio.

"Saya pikir ada baiknya mempertimbangkan semua alternatif untuk uang tunai dan semua alternatif untuk aset keuangan lainnya. Bitcoin adalah sebuah kemungkinan. Saya memiliki sejumlah uang dalam bitcoin," kata Dalio. 

(roy/roy)

Baca 309 kali Terakhir diubah pada Kamis, 23 September 2021 09:20
Bagikan: